Lompat Jauh

Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarah sejauh-jauhnya. Tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya. Perhatian yang khusus pada hal-hal teknis ternyata memberikan keuntungan bagi atlet saat perlombaan. Faktor yang mempengaruhi lompat jauh maksimal antara lain panjang tungkai, daya ledak otot tungkai, kecepatan lari saat ambil awalan, tolakan atau take off, sikap badan di udara dan mendarat. Selain itu, atlet juga harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerakan juga harus memahami dan menguasai tehnik untuk melakukan gerakan lompat jauh, serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luwes dan lancar.

Sejarah lompat jauh berawal sejak sekitar 13 abad yang lalu. Olahraga ini sudah ada sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani. Lompat jauh merupakan satu-satunya event lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno. Semua lomba yang diadakan pada Olimpiade Kuno dimaksudkan sebagai sebuah bentuk latihan militer perang. Munculnya olahraga lompat jauh dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit perang dalam menerobos rintangan yang ada, seperti jurang atau parit. Pada waktu itu, para pelompat diwajibkan berlari dengan membawa sebuah beban dikedua tangannya, yang dikenal dengan sebutan halteres dengan berat 1 sampai 4,5 kg.

Menurut catatan sejarah, saat itu olahraga lompat jauh pernah dilakukan oleh pelompat sparta dengan rekor lompatan sejauh 7,05 meter. Di dunia modern sendiri lompat jauh sudah menjadi bagian kompetisi Olimpiade sejak pertama kali munculnya perlombaan ini tahun 1896. Akhirnya di 1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan dibuatnya running broad jump yang distandarkan bagi atlet perempuan sehingga mereka juga bisa mengadakan kompetisi lompat jauh, rekomendasi ini dipertimbangkan dan diterapkan sehingga atlet perempuan mampu mengikuti kompetisi lompat jauh pada level Olimpiade. Meskipun olahraga ini adalah bagian dari permainan Olimpiade Kuno, baru pada tahun 1896 yaitu pada Olimpiade modern pertamalah lompat jauh dilombakan secara resmi, dan untuk wanita baru dimulai pada tahun 1948.

Teknik Lompat Jauh

Awalan (approach).

Teknik awalan lari yaitu dari lari perlahan ke lari cepat, dan harus terkendali dan memungkinkan untuk melakukan tolakan, dengan berlari secepat mungkin untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi sebelum melakukan gerakan menolak dan menjadi gaya dorong saat melakukan lompat jauh. Semakin kencang lari yang dilakukan maka semakin kuat juga gaya dorong yang dimiliki sehingga lompatan yang dilakukan bisa lebih maksimal.

Namun umumnya panjang lintasan untuk pemula berkisar 30-35 meter, sedangkan kelas profesional panjang lintasan bisa mencapai 40-45 meter.

Tolakan (take of).

Tolakan ialah perpindahan kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertical yang sangat cepat dan kuat guna mengangkat tubuh sampai ke atas melayang ada di udara dengan menggunakan kaki yang terkuat dibantu ayunan kedua tangan pada arah depan atas.

Melayang/ Sikap Badan di Udara (flight).

Melayang merupakan tahapan setelah melakukan sebuah tolakan, pada saat badan udara maka ayunkan kaki kanan Anda secepat mungkin ke arah depan.

Setelah turun dari posisi melayang maka julurkanlah kaki Anda ke depan. Oleh karena itu, badan akan cenderung ke depan dan pusatkan perhatian ke tempat pendaratan.

Hal inilah yang menciptakan gaya – gaya di udara yang bertujuan untuk mempertahankan tubuh di atas udara, sehingga gaya tersebut bisa juga disebut dengan gaya lompat jauh.

Pada umumnya gaya lompatan tersebut dibedakan menjadi 3, yaitu lompat gaya jongkok (Stride Jump), lompat gaya menggantung (Hang style), dan lompat gaya berjalan di atas udara (Hitch kick).

Mendarat (landing).

Pendaratan adalah gerakan yang terakhir dari rangkaian gerakan lompat jauh dan merupakan teknik terakhir dari 4 teknik dasar dalam olahraga lompat jauh.

Pendaratan dilakukan dengan cara menundukkan kepala, mengayunkan lengan, dan membawa pinggang ke depan.

Hal tersebut bertujuan agar anggota badan yang lain tidak mengenai pasir lebih belakang daripada kaki.

Gaya.

Gaya gantung


Gaya gantung sikap di udara seolah-olah sedang menggantung diudara. Dari sikap di udara, kedua lengan luruskan ke depan kedua lutut dan badan dibawa ke depan. Saat kedua kaki akan menyentuh tempat pendaratan, luruskan ke depan dan mendarat dengan kedua tumit terlebih dahulu. Saat kedua kaki mendarat kedua lutut mengepet dan berat badan dibawa ke depan.

Gaya jongkok


Gaya jongkok (tuck jump) dikenal juga dengan sebutan gaya duduk di udara. Di dalam gaya ini pada saat melayang di udara seorang pelompat melakukan seolah-olah membentuk sikap berjongkok di udara. Badan di udara setelah kaki kiri bertumpu, maka kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada saat mencapai titik tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk atau jongkok.

Gaya berjalan di udara


Lompat jauh gaya berjalan di udara adalah dimana gerakan lompat jauh dengan gaya seolah-olah sedang berjalan diudara, ketika tubuh sedang melayang di udara gerakan kaki seakan berlari atau berjalan di udara. Gerakan itu dilakukan setelah atlet melakukan tolakan dan tubuh sedang melayang di udara kedua kaki digerakkan seperti orang berlari sampai akhirnya landing kaki menyentuh tanah dan tubuh tetap dijatuhkan ke depan agar tidak mengurangi jauhnya lompatan. Saat melakukan tumpuan dapat digunakan kaki kiri atau kaki kanan sesuai dengan kebiasaan pelompat. Sebaiknya gunakan kaki yang memliki kekuatan dominan. Ketika kaki menumpu ke balok, badan harus dicondongkan ke depan agar keseimbangan tetap terjaga. Padangan kedepan dengan kedua lengan berada disamping atas badan dan pada saat bertumpu kecepatan yang dikembangkan melalui awalan tidak terputus. Setelah pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka badan akan dapat terangkat ke udara. Dengan melakukan sikap berjalan di udara kedua kaki saling bergantian mengayuh di udara. Sebelum kaki mendarat, upayakan berada dalam posisi di udara selama mungkin, agar menghasilkan lompatan yang maksimal. Pada waktu mendarat pelompat harus berusaha menjulurkan kedua belahtangannya ke depan dan kemudian ditarik ke belakang. Sementara kaki diluncurkan ke depan sejauh mungkin. Daratkan kedua kaki secara bersamaan agar terhindar dari cedera, jatuhkan berat badan ke depan.

Peraturan.

Lapangan Lompat Jauh

Lintasan awalan lebar minimum 1.22 m dan panjang 40 m.

Papan tolakan panjangnya harus 1.22 rn, lebar 20 cm dan tebal 10 cm. Pada sisi dengan tempat mendarat harus diletakkan papan vlastisin untuk mencatat bekas kaki atlet apabila salah tolak. Papan tolakan haruss dicat putih dan haruss datar dengan tanah awalan dan haruss ditanam sekurang-kurangnya 1 meter dari tepi bak pasir pendaratan.

Tempat mendarat Lebar minimum 2.75 m jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi atau datar dengan sisi alas papan tolakan.

Ukuran bak lompat jauh yaitu, panjang bak minimal 7-9 meter, lebar 2,75 meter sampai 3.00 meter dan balok tumpuan dengan panjang 1.21-1,22 meter, lebar 1.98-2.02 meter dan tebal 1.00 dm.